Tuesday, November 12, 2019

Psikologi umum : memory



MEMORY
*      Definisi
Para psikologi mendefinisikan memory sebagai penyimpanan informasi atau pengalaman seiring dengan berjalannya waktu.
            Ingatan terjadi melalui 3 proses :encoding, storage, dan retrieval.
1)      Encoding        : Proses memasukkan informasi ke dalam otak untuk disimpan .
2)      Storage                       : Proses menyimpan informasi tersebut. Lalu, disimpan dipenyimpanan yang memiliki kapasitas yang besar yaitu di memori jangka panjang (Long-term Memory)
3)      Retrieval                     : Proses pengambilan informasi dari penyimpanan.

*      Langkah untuk Retrieval

1)      Recall : Memanggil kembali informasi yang tidak dalam kesadaran tetapi pernah dipelajari sebelumnya.

2)      Recognition : Mengidentifikasi item yang pernah dipelajari sebelumnya.

3)      Relearning : Belajar dengan cepat ketika kita belajar yang kedua kalinya (diulang-ulang).  Mempelajari kembali apa yang telah dipelajari.


*      Cara Kerja Memory

Untuk menjelaskan cara kerja memory menurut Richard Atkinson dan Ricard Shiffrin (1968), terdapat tiga tahap :

1.      Pertama kita merekam/mencatat untuk mengingat informasi yang sejenak (sepintas) disebut sensory memory.
2.      Setelah itu, kita memproses informasi tersebut ke memory jangka pendek (short-term memory), dimana kita mengambil informasi untuk disimpan di otak (encoding) melalui pengulangan (rehearsal).
3.      Akhirnya informasi berpindah ke memory jangka panjang (long-term memory) untuk tersimpan sampai kita melakukan kembali pengulangan (retrieval).
*      Strategi Pemrosesan yang Mudah

Terdapat beberapa cara untuk mudah dalam mengingat, sebagai berikut :
1.      Chungking : Suatu metode untuk mudah mengingat dengan cara mengelompokkan atau mengorganisasikan item menjadi sesuatu yang lebih dikenal(yang sudah lazim)
2.      Mnemonics : Suatu metode untuk mudah menghafal dengan cara mengaitkan dengan Sesutu yang familiar.

*      System memori jangka panjang
Memori eksplisit “Eksplisit yaitu fakta yang secara sadar disimpan (conscious effortful processing) dan dinyatakan( declare ) maka sering juga disebut declarative memories.”
-          Ingatan episodic adalah penyimpanan informasi mengenai dimana, kapan dan apa yeng terjadi dalam hidup. Ingatan ini persifat autobiografi.
-          Ingatan simantik merupakan pengetahuan seseorang tentang dunia. Mencakup bidang keahlian anda, pengetahuan umum yang anda dapatkan di sekolah, dan hal hal umum lainnya.
Memori implisit “implisit yaitu mengacu pada informasi yang disimpan tanpa disadari seperti kita mndengar percakapan orang di sekitar kita padahal kita tidak fokus pada hal ini.


REFERENSI

Psikologi Umum : Consiousness

KESADARAN (CONSCIOUSNESS)

  Ø  Pengertian Kesadaran
Kesadaran (consciousness) adalah kesiagaan atau awareness seorang terhadap peristiwa – peristiwa di lingkungannya (seperti pemandangan dan suara – suara dari lingkungan sekitarnya) serta peristiwa – peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikiran perasaan, dan sensasi – sensasi fisik.

  Ø  Pemrosesan ganda : dua jalur pikiran
·         Conscious “high” track: pikiran kita mengambil tindakan sengaja yang kita tahu sedang kita lakukan. contoh: problem solving, memberi nama suatu objek, memberi arti suatu kata
·         Unconscious “low” track: pikiran kita melakukan tindakan otomatis, seringkali tanpa menyadarinya. contoh: berjalan, acquiring phobias, memproses informasi sensorik menjadi persepsi  dan ingatan


  Ø  Macam-macam  kesadaran
1. Kesadaran Pasif                     
Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulusstimulus yang diberikan.

  Ø  Kesadaran dipengaruhi oleh :
·         Masukan eksternal dari lingkungan
·         Masukan internal dari otak

  Ø  5 Tingkat Kesadaran



Ø  Menurut Frued tingkat kesadaran manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut:


·         Alam Sadar
Alam sadar merupakan bagian terkecil dari ketiga tingkatan kesadaran ini. Tingkatan yang satu ini diperoleh melalui pengamatan, yang akan membentuk persepsi, yang berasal dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal atau dirinya sendiri.

·         Alam Prasadar
Alam prasadar ini merupakan ‘jembatan penghubung’ antara alam sadar dan alam bawah sadar. Alam prasadar secara psikis adalah proses berpikir sekunder, yang artinya dia memiliki prinsip kenyataan dan memiliki tujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak disenangi individu tersebut.

Ø  Tidur
Tidur merupakan kebalikan dari keadaan terjaga, namun kedua keadaan itu memiliki kesamaan. Kita berpikir berpikir saat kita tidur, seperti seperti yang ditunjukan oleh mimpi,walaupun jenis pikiran dalam tubuh kita berbeda dari jenis yang kita lakukan saat terjaga. Kita membentuk memori saat tidur, seperti yang kita ketahui dari fakta bahwa kita mengingat mimpi.
·         Fungsi tidur
§  Tidur adalah sesuatu yang normal, tidak hanya untuk mengembalikan keadaan fisik tubuh namun juga untuk fungsi mental.
§  Tidur diperlukan untuk proses adaptasi dan pertahanan diri (teori Presevasi dan Proteksi).
§  Tidur juga mungkin dibutuhkan untuk konsolidasi ingatan.
§  Tidur juga memfasilitasi pemecahan masalah secara kreatif
·         Tahapan tidur
§  Alpha → masih dalam kondisi sadar, relaks
§  Theta → pre-consciuos, awal fase ketidaksadaran
§  Spindle → fase lebih tinggi dari pre-conscious
§  Delta → Fase ketidaksadaran (unconscious)
§  REM (rapid eye movement) → Fase mimpi


  Ø  Mimpi
Mimpi terkadang disebut sebagai sesuatu yang tidak logis dan salah tempat.
Dalam mimpi, pusat perhatian perhatian kita adalah diri kita sendiri, walaupun terkadang kejadian di luar diri, seperti bunyi sirene yang melengking, dapat mempengaruhi isi mimpi. Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Orang – orang seringkali merasa penasaran dengan mimpi mereka. Freud meyakini bahwa mimpi adalah cara yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan informasi, dan anda dapat memahami makna – makna tersembunyi dibalik mimpi anda.


  Ø  Gangguan kesadaran
·         Narkolepsi, bisa dikatakan sebagai serangan tidur dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaan sadar.
·         Insomnia, ketidakmampuan terus-menerus untuk tertidur atau tetap tertidur
·         Sleep Paralysis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).

Sumber referensi :


Gleitman Henry, James Gross ,Daniel Reisberg .2010. Psychology. Eight
Edition.Norton and Company Inc : New York.

Psikologi Umum : Learning

LEARNING
Ø  Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan manusia untuk belajar terhadap perilaku baru.

  Ø  Pengertian Learning
Learning/belajar adalah perubahan tingkah laku yang bersifat menetap sebagai akibat adanya pengalaman atau latihan.

  Ø  Kriteria dalam belajar:
·         Membawa perubahan seperti perilaku, sikap, emosi, motivasi,dll
·         Belajar dapat bertahan lama dan relative tetap
·         Belajar terjadi melalui pengalaman dari observasi dan latihan

  Ø  Teori Learning
·         Classical Conditioning
·         Operant Conditioning
·         Observational Learning

  Ø  Classical Conditioning
·         Tokohnya yaitu Ivan P. Pavlov (1849-1936)
·         Dengan percobaannya yang menggunakan anjing yang dimasukkan kedalam ruangan/lab kemudian diukur jumlah air liur yang dikeluarkan dengan dibunyikannya bel 
  Ø  Komponen Classical Conditioning
·         US (Unconditioned Stimulus)stimulus/rangsang yg secara konstan/pasti akan merangsang (memunculkan) respon. Contoh :Makanan à otomatis keluar air liur
·         CS (Conditioned Stimulus)Stimulus yg merangsang “perhatian”,tetapi tdk merangsang respon. Contoh :Bel
·         UR (unconditioned Respon)Respon yg dirangsang oleh kehadiran USContoh :Makanan àair liur
·         CR (Conditioned respon)Respon yg sama dengan UR,tetapi merupakan hasil proses Conditioning.Contoh :Bel à air liur

  Ø  Dari percobaan yang dilakukan oleh pavlov tersebut, bahwa tingkah laku yang benarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses kondisioning diamana refleks yang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak terkondisi lama-kelamaan dihubungkan dengan rangsang terkondisi.

  Ø  Hukum-Hukum Belajar

·         Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
·         Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.

  Ø  Prinsip Classical Conditioning
·         Extinction : Melemahnya dan pada akhirnya menghilangnya, respons yang telah dipelajari ; dalam kondisioning klasik ini terjadi ketika stimulus terkondisi tidak lagi dipasangkan dengan stimulus tidak terkondisi.
·         Spontaneous recovery : tampil kembalinya respons-respons yang telah dipelajari setelah tampak hilang atau mengalami extinction. Contoh : bila bel dibunyikan kembali di hari berikutnya, anjing mungkin akan mengahsilkan liur selama beberapa kali dan hal ini menjelaskan mengapa menghilangkan respons-respons terkondisi sepenuhnya biasanya membutuhkan lebih dari satu sesi extinction.
·         Conditioning tingkat  tinggi : merupakan sebuah prosedur dimana stimulus netral menjadi stimulus terkondisi yang telah lebih dahulu terbentuk. Contoh : misalnya anjing telah belajar untuk menghasilkan liur setiap kali melihat piring makanannya.
·         Generalisasi Stimulus : terjadi ketika stimulus yang menyerupai stimulus terkondisi menghasilkan respons terkondisi. Contoh: ketika anjing dikondisikan untuk berliur ketika mendengarkan nada C pada sebuah piano, anjing bisa saja berliur pada nada D, yang satu nada lebih tinggi dibandingkan C, bahkan ketika Anda tidak memasangkan nada D dengan makanan.
·         Diskriminasi stimulus : terjadi ketika stimulus yang serupa dengan stimulus terkondisi gagal memicu respon terkondisi. Contoh : Anjing telah dikondisikan mengeluarkan liur pada nada C pada sebuah piano dengan cara berulang kali memasangkannya dengan makanan. Kemudian Anda memainkan sebuah nada C pada gitar, tanpa diikuti oleh makanan (tetapi Anda terus menyajikan nada C pada piano dengan makanan). Maka hasilnya anjing akan belajar untuk menghasilkan liur pada nada C piano dan tidak berliur pada nada yang sama yang dimainkan pada sebuah gitar. Artinya anjing dapat membedakan kedua bunyi tersebut.

  Ø  Operant Conditioning
·         Tokohnya yaitu B.F Skinner (1904 – 1990)
·         Disebut Instrumental Conditioning karena tingkah laku yg dilakukan sebagai usaha mendapatkan Reinforcement sehingga tingkah laku tersebut dimasa yg akan datang akan diulangi lagi.
·         Dalam instrumental conditioning, tingkah laku yang muncul akan dibarengi (contingent) dengan kehadiran Reinforcement

  Ø  Konsekuensi Perilaku
·         Sebuah konsekuensi netral tidak akan meningkatkan ataupun menurunkan kemungkinan terjadinya perilaku di masa yang akan datang.
̵   Bila pegangan pintu mengeluarkan bunyi setiap kali kita membuka atau menutup pintu, tetapi kita mengabaikan bunyi tersebut dan hal tersebut tidak berpengaruh pada kemungkinan kita untuk membuka pintu di masa datang, bunyi yang dihasilkan dianggap sebagai konsekuensi yang netral.
·         Reinforcement memperkuat atau meningkatkan kemungkinan terjadinya respons di masa yang akan datang.
̵   Reinforcement dapat dikatakan sama dengan reward atau penghargaan. Misalnya ketika anjing mengharapkan makanan yang ada di meja, dan kemudian kita berikan potongan daging kepadanya, kemungkinan perilaku mengharapkan makanan ini akan semakin kuat.
·         Hukuman (punishment) memperlemah respons tertentu atau mengurangi kemungkinan respons tesebut muncul di masa datang.
̵   Setiap stimulus atau kejadian yang tidak menyenangkan dapat saja menjadi sebuah hukuman. Bila anjing anda menginginkan potongan yang ada di sebuah piring, kemudian melarangnya dan membetak, maka kemungkinan munculnya perilaku mengharapkan makanan akan berkurang selama memutuskan memberikan potongan daging tersebut anjing tersebut.

  Ø  Reinforcement dan Punishment
·         Reinforcement positif : prosedur memperkuat perilaku dimana respons diikuti oleh penyajian atau peningkatan intensitas stimulus yang memperkuat perilaku; sebagai hasilnya, respons ini semakin kuat dan semakin mungkin terjadi. Contoh : Bila Andi mendapat nilai yang baik setelah belajar yang keras, usaha Andi untuk belajar kemungkinan akan terus di pertahankan atau ditinggalkan.
·         Reinforcement negatif : prosedur memperkuat perilaku di mana respons diikuti oleh penghilangan intensitas sebuah stimulus yang tidak menyenangkan; dan sebagai hasilnya, respons ini menjadi semakin kuat dan semakin mungkin terjadi. Contoh : Bila seseorang mengingatkan Anda terus menerus untuk belajar, dan kemudian ia berhenti menjadi begitu cerewet ketika Anda mengikuti sarannya, kemungkinan Anda untuk terus belajar meningkat karena Anda berusaha menghindari kecerewetan orang tersebut.
·         Punishment Positif adalah kejadian suatu perilaku yang diikuti penyajian stimulus yang tidak menyenangkan dan membuat tingkahlaku yang tidak diinginkan tidak muncul kembali dimasa yang akan datang. Contoh : Pada kasus seorang anak wanita yang suka menampar dirinya sendiri. Saat wanita itu menampar dirinya sendiri, peneliti segera menerapkan/memberikan shok elektric singkat dengan menggunakan alat shok hand-held. (walaupun shok ini menyakitkan, tapi tidak membahayakan bagi wanita tersebut). Sebagai hasilnya, perilaku menampar diri sendiri pada wanita ini pun berkurang. Kasus ini merupakan contoh penerapan positif reinforcement karena painful stimulus (stimulus yang menyakitkan) segera diberikan saat wanita itu menampar dirinya sendiri, dan tingkah laku (menampar diri sendiri) berkurang sebagai hasilnya.
·         Punishment negative adalah kejadian suatu perilaku yang diperkuat dengan penghilangan stimulus dan dan membuat tingkah laku yang tidak diinginkan tidak muncul kembali dimasa yang akan datang. Contoh : Pada kasus seorang anak yang suka menginterupsi (menyela/mengganggu) pekerjaan orang tuanya. Dengan menggunakan prinsip negatif punishment, maka cara untuk mengurangi/menghilangkan tingkah laku suka menginterupsi (menyela/mengganggu) ini adalah dengan menghilangkan beberapa penguat lainnya (yang disenangi anak dan tidak berkaitan langsung dengan tingkah lakunya) – seperti dengan tidak memberikan uang jajan atau larangan menonton TV – setiap kali anak melakukan interupsi (menyela/mengganggu) pekerjaan orang tua. Dengan begitu, anak akan mengurangi perilaku suka menginterupsi-nya. Kasus ini merupakan contoh penerapan negatif punishment karena stimulus yang memperkuat segera dihilangkan saat anak itu menginterupsi orang tuanya, dan tingkah laku (menginterupsi) berkurang sebagai hasilnya.

  Ø  Observational Learning
·         Observational learning adalah seorang individu mendasari pengetahuannya dengan mengobservasi orang lain di dalam lingkungan
·         Tokohnya yaitu Albert Bandura yang memandang tingkah laku manusia bukan semata-mata efleks otomatis dan stimulus (S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri.
·         Experimen dari Albert Bandura yang dinamakan dengan Experimen Bobo Doll


  Ø  Bobo Doll Eksperiment
·         Eksperimen Boneka Bobo
Anak-anak menyaksikan model dewasa menunjukkan perilaku agresif terhadap boneka Bobo
·         Tiga kondisi eksperimental:
§  Model itu dipuji.
§  Model itu dihukum.
§  Model tidak menerima konsekuensi untuk perilaku agresif.

  Ø  Elemen-elemen Observational Learning
·         Atensi. Untuk belajar melalui observasi, kita harus memperhatikan. Dalam pengajaran, Anda harus memastikan bahwa siswa memperhatikan fitur-fitur kritis pelajaran dengan membuat presentasi yang jelas dan menggarisbawahi poin-poin penting.
·         Retensi. Untuk meniru perilaku seorang model. Anda harus mengingatnya. Hal ini melibatkan representasi tindakan mdoel itu secara mental dengan cara-cara tertentu, mungkin sebagai langkah-langkah verbal.
·         Produksi. Begitu kita “tahu” bagaimana perilaku seharusnya terlihat dan ingat elemen-elemen atau langkah-langkahnya, kita mungkin tetap belum dapat melakukannya dengan lancar.
·         Motivasi dan Reinforcement. Teori pembelajaran sosial membedakan antara perolehan dan perbuatan. Kita mungkin memperoleh sebuah keterampilan atau perilaku baru melalui observasi, tetapi kita mungkin tidak melakukan perbuatan itu sampai ada motivasi atau insentif untuk melakukannya.Reinforcement dapat memainkan beberapa peran dalam observational learning.

REFERENSI :

Psikologi umum : persepsi

PERSEPSI

  Ø  Pengertian Persepsi
adalah proses interpretasi informasi sensorik dimana individu dapat mengenali objek atau keadaan.

  Ø  Pendekatan bagaimana persepsi dibentuk :
1. Strukturalisme
adalah dimana persepsi ini dibentuk oleh elemen sensasi sehingga bisa dibagi menjadi elemen yang lebih kecil.
2. Gestalt
adalah dimana persepsi bukanlah hanya sekedar penjumlahan sensasi, tetapi terdapat pengorganisasian elemen menjadi persepsi yang lebih bermakna.

  Ø  Batas persepsi
·         Ambang mutlak (absolute threshold) adalah jumlah terkecil dari suatu stimulus sehingga lebih mudah dideteksi oleh individu
·         Ambang perbedaan (difference threshold) adalah jumlah terkecil suatu stimulus yang dapat ditambahkan atau dikurangi sehingga individu dapat mendeteksi perbedaannya.

  Ø  Proses sensasi ke persepsi
Bermula saat kita mendeteksinya  stimulus dari lingkungan sehingga dapat diubah menjadi sinyal saraf. Proses ini disebut sensasi.Ketika kita memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi sensasi ini adalah proses persepsi.

  Ø  Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponan utama berikut:
1. Seleksi adalah suatu proses menyaring terhadap indra pada rangsangan dari luar dan intensitasnya atau jenisnya bisa berupa banyak atau sedikit.
2. Interprestasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interprestasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, dan kecerdasan.
3. Interprestasi dan persepsi kemudian diartikan kedalam bentuk tingkah laku sebagai reaksinya.

  Ø  Syarat terjadinya persepsi
·         Adanya objek yang dipersepsi.
·         Adanya alat indra atau reseptor.
·         Adanya perhatian.

  Ø  Jenis-jenis persepsi
Ø  Ø  Persepsi visual atau penglihatan
Persepsi visual adalah hasil pengamatan dari apa yang kita lihat, baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan serta sesudah melakukan pada objek yang dituju.
   Ø  Persepsi auditoria atau pendengaran
Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga sehingga seseorang dapat mepersepsi sesuatu dari apa yang didengarnya.
   Ø  Persepsi perabaan
Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera perabaan yaitu kulit sehingga seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang disentuhnya atau saat kulit kita bersentuhan dengan suatu hal.
  Ø  Persepsi penciuman
Persepsi penciuman merupakan persepsi yang  didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung sehingga seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang cium.
  Ø  Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan persepsi yang  didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah sehingga seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang rasakan.


  Ø  Faktor yang mempengaruhi persepsi
·         Faktor internal
§  Fisiologis, bagaimana informasi yang telah didapatkan akan dilengkapi agar dapat memberikan arti bagi lingkungan.
§  Perhatian, dimana kita perlu energy agar dapat memperhatikan suatu objek sehingga persepsi orang pada objek tersebut akan berbeda.
§  Minat, bagaimana seseorang memfokuskan suatu objek yang ia minati sehingga ia dapat mempersepsinya.
§  Kebutuhan yang searah, bagaimana seseorang mencari objek yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
·         Faktor eksternal
§  Suatu bentuk dapat mempengaruhi individu dalam mempersepsikan yaitu dengan melihat ukuran suatu obyek sehingga lebih mudah individu memfokuskan suatu hal dalam mempersepsi.
§  Suatu objek yang lebih mudah dipahami yaitu mempunyai cahaya yang lebih banyak sehingga dapat dipersepsi
§  Keunikan dan kekontrasan stimulus akan dapat menarik perhatian sehingga lebih mudah mempersepsikan sesuatu.


Daftar Pustaka


Gleitman Henry, James Gross ,Daniel Reisberg .2010. Psychology. Eight
Edition.Norton and Company Inc : New York.