Klaim psikologis biasanya klaim tentang fakta, dan untuk diperiksa
pada klaim empiris ini, psikolog bergantung pada metode
ilmu.
PEMBUATAN OBSERVASI
· Pengamatan ilmiah biasanya dimulai dengan pertanyaan atau hipotesis.
Hipotesis harus cukup spesifik untuk dapat diuji, sehingga akan jelas hasil apa yang
mungkin memalsukan hipotesis. Persyaratan untuk pengujian ini biasanya memerlukan
definisi operasional dari istilah kunci dalam hipotesis, untuk menentukan variabel dependen studi.
Data untuk studi juga harus dikumpulkan secara sistematis, sehingga peneliti biasanya
mengabaikan bukti anekdotal.
· Berdasarkan pengamatan mereka terhadap sampel, psikolog ingin menarik kesimpulan
tentang populasi yang luas. Dalam pengambilan sampel acak, setiap anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama
· Seringkali, peneliti menginginkan penelitian mereka untuk mencerminkan keadaan dunia yang
lebih luas; dalam hal ini, mereka perlu memastikan validitas eksternal studi.
Validitas ini tergantung pada banyak faktor, termasuk persyaratan bahwa penelitian itu sendiri
tidak mengubah perilaku yang diharapkan para peneliti untuk dipahami.
Satu kekhawatiran di sini melibatkan isyarat karakteristik permintaan studi
yang bisa memberi isyarat kepada para peserta bagaimana
mereka seharusnya berperilaku. Salah satu cara untuk menghindari masalah ini adalah
menggunakan desain double-blind.
dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti terkadang beralih ke prosedur lain,
termasuk studi kasus.
BEKERJA DENGAN DATA
· Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk meringkas data dari studi mereka.
Ini termasuk ukuran tendensi sentral dari data, sering dihitung sebagai mean, dan ukuran
variabilitas, sering dinilai dengan standar deviasi.
· Peneliti juga menggunakan korelasi untuk meringkas pola data mereka, menanyakan apakah
perubahan dalam satu pengukuran entah bagaimana terkait dengan perubahan dalam beberapa
pengukuran lain. Keterkaitan ini sering diringkas melalui koefisien korelasi, r. Korelasi dapat
digunakan untuk memeriksa keandalan pengukuran, dan mereka juga merupakan salah satu cara
untuk menilai validitas ukuran.
· Peneliti menggunakan statistik inferensial untuk membuat kesimpulan berdasarkan data
mereka. Proses ini sering melibatkan pengujian perbedaan antara dua grup, dan biasanya
memberikan penilaian signifikansi statistik hasil — yang pada akhirnya dinyatakan sebagai nilai p,
kemungkinan mendapatkan pola data secara kebetulan.
OBSERVATIONAL STUDIES (STUDI OBSERVASIONAL
· Studi observasional sangat penting untuk psikologi, tetapi mereka sering tidak informatif
tentang sebab-akibat. Dalam beberapa penelitian observasional, kami tidak dapat memastikan
observasi mana yang menjadi penyebabnya dan mana efeknya; dalam kasus lain, kita perlu
khawatir tentang masalah variabel ketiga — gagasan bahwa beberapa variabel lain (yaitu, ketiga)
memengaruhi kedua variabel yang diamati dalam penelitian kami.
ESTABLISHING CAUSE AND EFFECT: THE POWER OF EXPERIMENTS (PENYEBAB DAN PENGARUH: KEKUATAN EKSPERIMEN)
· Untuk menilai sebab dan akibat, kembalilah secara cherstypically beralih ke eksperimen
di mana mereka dengan sengaja mengubah beberapa aspek
dari suatu situasi dan mengamati hasilnya. Sangat penting bagi peneliti untuk memperlakukan
grup eksperimen dan grup kontrol dengan cara yang sama
dalam segala hal kecuali untuk manipulasi eksperimental itu sendiri
· Kedua kelompok juga harus dicocokkan pada awal percobaan. Dalam banyak kasus,
peneliti menggunakan tugas acak untuk memastikan kelompok yang cocok.
Dalam kasus lain, peneliti menggunakan perbandingan dalam subjek, meskipun mereka kemudian
harus mengambil tindakan pencegahan lain untuk mengatasi
masalah yang mungkin dibuat oleh urutan kondisi dalam prosedur.
· Kesimpulan ilmiah jarang bergantung pada satu eksperimen. Sebaliknya, percobaan harus
diteliti oleh peneliti lain dan biasanya direplikasi melalui penelitian selanjutnya.
Hanya dengan begitu kita dapat dengan yakin mengatakan bahwa hipotesis asli telah dikonfirmasi
atau tidak dikonfirmasi.
RESEARCH ETHICS (ETIKA PENELITIAN)
· Para peneliti harus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan
fisik peserta studi serta privasi, otonomi, dan martabat mereka. Jika persyaratan
etika ini berbenturan dengan prosedur
· Para peneliti harus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan fisik
peserta studi serta privasi, otonomi, dan martabat mereka. Jika persyaratan etis ini bertabrakan
dengan prosedur yang diperlukan untuk memastikan validitas studi, maka semua risiko
kepada peserta harus diminimalkan. Setiap risiko yang tersisa harus sepenuhnya dibenarkan atas
dasar ilmiah.
THE POWER OF SCIENCE (KEKUATAN ILMU)
· Metode ilmu juga dapat digunakan untuk mengevaluasi klaim dalam kehidupan sehari-hari.
Orang-orang dapat menerapkan metode ini untuk membantu memastikan kesimpulan mereka
dijamin. Mengandalkan metode sains juga dapat membantu politisi memastikan kebijakan mereka
sejalan dengan bukti terbaik yang tersedia.
A.
Skripsi
dengan metode penelitian Kuantitatif
1)
Judul : Pengaruh Pemaafan Terhadap Marah Pada
Remaja Yang Memiliki
Orangtua bercerai.
Peneliti : Sriyani (Fakultas Psikologi UNM)
Tahun : 2011
Isi penelitian :
Skripsi
dengan judul “Pengaruh Pemaafan Terhadap Marah Pada Remaja Yang Memiliki
Orangtua Bercerai” ini membahas bagaimana perceraian orangtua yang dapat
memberikan dampak negatif bagi anak khusus nya usia remaja. Remaja yang
memiliki riwayat broken home atau keluarga yang bercerai umumnya akan
menunjukkan ekspresi kemarahan . pada penelitian ini penulis ingin mengetahui
pengaruh dari pemaafan terhadap marah pada remaja yang memiliki orangtua
bercerai khusus nya di kota Makassar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
accidental sampling yaitu sebanyak 30 responden yang pengolahan datanya di
analisis menggunakan korelasi spearman. Sebagai kesimpulan,peneliti menemukan
hasil bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikansi antara pemaafan dan
marah pada remaja yang memiliki orangtua yang bercerai di kota Makassar,
sehingga dapat disimpulakn bahwa semakin tinggi pemaafan maka semakin rendah
tingkat marah yang dirasakan pada remaja. Implikasi dari penelitian ini adalah
untuk memberikan pengendalian dan menurunkan marah serta memberikan pemaafan
kepada pihak yang pernah menyakiti.
2) Judul
: Pengaruh Manajemen Spritual
Terhadap Kinerja Karyawan
Waroeng Steak And Shake
Makassar
Penulis
: Dahariah A (fakultas Psikologi UNM)
Tahun
: 2008
Isi
Penelitian :
Penelitian
yang ditulis pada 2008 ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana saja pengaruh
manajemen spiritual terhadap kinerja karyawan di Waroeng Steak And Shake Makassar dimana pada penelitian ini
peneliti berhasil mengumpulkan data dari subjek sebanyak 34 dan menggunakaan
teknik populasi sampling. Penelitian kuantitatif ini menggunakan alat ukur skala manajemen spiritual dan skala kinerja
karyawan. Data analisis penelitian ini sendiri menggunakan korelasi bivariate spearman product moment.
Berdasarkan analisis data yang digunakan oleh peneliti bahwa hipotesis dari
penelitian ini diterima karena Ho nya ditolak.
Maka kesimpulan dari penelitian ini adalah benar bahwa terdapat pengaruh
manajemen spiritual terhadap kinerja karyawan di Waroeng Steak And Shake Makassar hal ini diharapkan oleh penulis
dapat menjadi acuan untuk pengembangan system manajemen organisasi dalam bidang
psikologi industry dan organisasi, khusu nya bagi perusahaan yang ingin
menerapkan system manajemen spiritual.
B.
Skripsi
dengan metode penelitian Kualitatif
1) Judul
: Rasa Syukur Pada Ibu Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus
Penulis
: Rizki Rahim (Fakultas Psikologi UNM)
Tahun
: 2012
Isi
Penelitian :
Penelitian
kualitatif ini secara khusus membahas mengenai anak berkebutuhan khusus yang
menimbulkan efek atau dinamikan tersendiri bagi orangtua khususnya ibu.
Beberapa kasus yang umum terjadi menunjukkan bagaimana reaksi seorang ibu
ketika anak yang sejak dulu di nantikannya ternyata memiliki kelainan biasanya
menunjukkan reaksi negatif. Namun tak jarang juga ditemui reaksi positif yang
diberikan oleh ibu sebagai bentuk rasa syukurnya, sehingga merujuk dari hal
tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran rasa
syukur dari ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari dua orang yaitu ibu
dengan anak low vision dan cerebral palsy. Responden penelitian
dipilih menggunakan teknik purposive
sample dengan menggunakan observasi dan wawancara. Sebagai kesimpulan di
dapatkan bahwa rasa syukur yang dimiliki ibu anak berkebutuhan khusus muncul
beberapa factor yaitu kecenderungan untuk bertindak positif, adanya dukungan,
perubahan positif pada anak, membandingkan kondisi ketunaan anak dan kondisi
spiritual ibu. Yaitu perasaan tenang, peningkatan dalam beribadah, dan ibu
mampu mendukung individu lain. Sehingga penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
bacaan untuk ibu dengan anak berkebutuhan khusus agar dapat mengetahui
bagaimana cara mencapai rasa syukur dengan menjalani kehidupan yang baik.
2) Judul
: Sibling Rivalry Pada Saudara Kembar (Studi Kasus Remaja)
Penulis
: Farida (Fakultas Psikologi UNM)
Tahun
: 2011
Isi
penelitian :
Penelitian
yang dibuat pada tahun 2011 ini menfokuskan pada tinjauan mengenai Sibling
rivalry atau persaingan, rasa cemburu dan rasa benci yang muncul antar saudara
untuk mendapatkan afeksi berupa perhatian dan kasih saya lebih dari orangtua.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran sibling rivalry
pada remaja dan mengetahui pola asuh orangtua terhadap saudara kembar yang
mengalami sibling rivalry. Dimana penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan kasus. Jumlah subjek satu pasang dan 2 orang inform
pendukung. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan metode
wawancara langsung dan menggunakan guide interview dan observasi. Kesimpulan
dari hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa subjek yang mengalami sibling
rivalry dengan kembaran ditandai dengan pertengkaran yang intens, tidak akur
dan saling mengejek, mengadukan saudara dan hal tersebut sangat dipengaruhi
dari pola orangtua yang autotaritarian yakni pola asuh yang membatasi dan biasa
menghukum atau mendesak anaknya gar mengikuti apa yang diperintahkan nya bias
dibilang orangtua yang bersifat otoriter